MALAHING, WISATA KAMPUNG DI ATAS LAUT BONTANG
Bontang, Diapit oleh dua perusahaan besar yakni PT. Pupuk Kalimantan Timur dan PT. LNG Badak, Kota Bontang kini lebih dikenal sebaga Kota Industri yang berada di Kalimatan Timur. Namun siapa sangka bahwa Kota Bontang memiliki berbagai objek wisata yang keren untuk dikunjungi. Antara lain : Pulau Beras Basah, Pulau Segajah, Pulau Gusung, Hutan Mangrove, Taman Nasional Kutai, Perkampungan Laut Bontang Kuala, Kampung Selangan, Kampung Tihik-tihik, Kampung Melahing, Kampung Selambai, Perkampungan Guntung, Makam Toraja, Kawasan Berbas Pantai, Hutan Kota, Taman Cibodas, dan masih banyak juga lainnya.
Kali ini Gerakan Pemasyarakat Minat Baca (GPMB) Provinsi Kalimantan Timur menjelajahi salah satu perkampungan di atas laut yang ada di Kota Bontang yaitu Kampung Malahing. Berikut informasi yang bisa kami sajikan tentang Kampung Malahing.
Untuk menuju Pulau Malahing kita dapat menempuh perjalanan dengan menggunakan perahu ketinting dengan waktu tempuh perjalanan ± 10 menit (jika air pasang) dari Dermaga Bontang Kuala. Cukup dengan merogoh kocek Rp. 35.000,- hingga Rp.50.000,- per-orang (sekali perjalanan) sahabat sudah sampai ke Kampung Malahing.
Dari kejauhan sudah tercium aroma khas rumput laut kering yang merupakan hasil produksi mayoritas masyarakat Kampung Malahing yang merupakan binaan dari PT. Pupuk Kaltim.
Menurut informasi penduduk sekitar, bahwa kampung Malahing bermula pada akhir 1990-an. Berawal dari semangat mencari nafkah, hingga akhirnya mereka menemukan tempat yang mereka rasakan mudah mencari nafkah sesuai dengan keahlian mereka yaitu Kini yang disebut Kampung Malahing.
Malahing dalam bahasa Mamuju artinya Pulang Pergi. Dulu awalnya masyarakat Mamuju Sulawesi Barat sebagai nelayan bekerja sampai daerah Pesisir Kota Bontang. Selama kurang lebih sebulan mencari ikan di Pesisir Kota Bontang, Pak Nasir beserta tiga kerabatnya kemudian kembali lagi ke Mamuju, kemudian berangkat lagi menuju daerah pesisir Kota Bontang untuk mencari ikan dan selama pencarian ikan mereka menumpang dipondok orang lain.
Berbekal kayu bakau yang banyak tumbuh di pesisir Kota Bontang, mereka pun memutuskan membuat pondok di tengah laut setelah cukup lama menumpang dipondok orang lain. Hingga lama kelamaan di sekeliling pondok tumbuh rumah-rumah lain yang dihuni oleh kerabat atau rekan dari Bapak Nasir Laka’da yang berasal dari Mamuju. Rumah yang awalnya dari pohon bakau sedikit demi sedikit berganti menjadi pohon ulin (Eusideroxylon zwageri), kayu yang tumbuh di belantara Timur Borneo.
Kini Kampung Malahing dihuni sekitar penduduk ±250 orang dengan aktivitas mayoritas sebagai petani rumput laut dan teripang. Suku mayoritas dari masyarakkat Malahing berasal dari Provinis Sulawesi Barat tepatnya Kabupaten Mamuju.
Better living in Malahing merupakan tagline yang digunakan masyarakat Kampung Malahing untuk membranding diri, hingga kini jelas terlihat perbedaan wajah Kampung Malahing setelah adanya binaan dan sentuhan dari CSR PT. Pupuk Kaltim yang bersinergi dengan pemerintah. Berbagai sarana dan prasarana turut dilengkapi guna mempercantik Kampung Malahing hingga menarik minat para wisatawan yang berkunjung.
Memasuki Kampung Malahing, kami disambut Gerbang ulin yang berdiri kokoh yang bertuliskan MALAHING, kemudian sesampainya diatas dermaga berbagai papan infromasi disajikan untuk mempermudah kunjungan. Mengingat Kunjungan Tim Propar Dispar disaat pandemi, kalian akan menemukan papan informasi mengenai penanggulanangan Virus Covid-19 beserta wadah untuk mencuci tangan.
Berjalan sekitar 10 meter dari gerbang sahabat akan disambut dengan pepohonan hijau dan jembatan yang telah dirias sedemikian rupa menggunakan cat warna warni dengan berbagai ornamen limbah botol air minum yang telah didaur ulang.
Sahabat juga tak perlu khawatir jika berkunjung ke Kampung Malahing karena terdapat beberapa tiolet umum yang telah disediakan, Masjid, Balai perteman umum, dan berbagai spot foto menarik yang tentunya instagramble.
Walaupun Kampung Melahing berada diatas permukaan air dan ditengah laut, namun tidak menyurutkan penduduk untuk mengenyam pendidikan Sekolah Dasar (SD) YPPI (Yayasan Pembinaan Pendidikan Islam).
Menikmati keindahan Kampung Malahing lebih lama, sekarang telah hadir cottage dan Homestay yang tentunya menyesuaikan kebutuhan dan buget sahabat. Di sudut lain, ada rumah listrik tenaga matahari dan sudah mencukupi kebutuhan listrik di kampung Malahing, jadi kita tidak perlu takut jika kehabisan batrai saat berkunjung
Seiring dengan naiknya wisatawan yang berkunjungan ke Kampung Malahing, para masyarakat Kampung Malahing berusaha menangkap peluang tersebut dengan mendidirikan beberapa rumah makan yang tentu saja memiliki kelebihan dibanding dengan rumah makan lainnya yaitu langsung memilih ikan dari tambak pemilik dan langsung diolah sehingga rasa ikan yang tersaji sangat segar.
Berikut kami berikan Tips Berkunjung ke Kampung Malahing.
Kampung Malahing sangat terasa indah dikunjungi pada waktu pagi atau sore hari karena Anda akan disuguhkan dengan pemandangan sunrise yang mempesona selain itu pasang surut air sangat mempengaruhi lama perjalanan sahabat. Di kampung ini sahabat juga bisa menyaksikan kapal kapal penduduk yang lalu lalang, aktifitas para nelayan, petani rumputlaut, sunset, sunrise dan pemandangan anak anak yang bermain air di sore hari.
Jika Anda sedang beruntung, dapat menyaksikan kawanan burung bangau cantik yang sedang beristirahat yang berada tepat dibelakang ujung Kampung Malahing. Dan segerombolan ubur-ubur yang tengah berenang di permukaan laut Malahing
Karena wisata Kampung Malahing berada di tengah laut, sebaiknya kita turut menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Lakukan dukungan terhadap warga yang selalu merawat daerah tempat tinggalnya menjadi tempat yang bersih dan kawasan hijau.
Andri, 19/10/2021