Syafruddin Pernyata
Syafruddin Pernyata, lahir di Loa Tebu (Tenggarong Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Tinur) pada 28 Agustus 1958 dari keluarga sederhana yang religius.
Pendidikan dasarnya diselesaikan di SD Al Khairiyah (Samarinda) tahun 1971. Kemudian melanjutkan ke Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN) I Samarinda dan lulus tahun 1977. Selepas PGAN, melanjutkan kuliah di Jurusan Pendidikan Bahasa program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Mulawarman Samarinda, lulus tahun 1985.
Ia kemudian menjadi staf pengajar di almamaternya pada tahun 1986. Tahun 1992, ia meneruskan pendidikan pascasarjana di Universitas Padjadjaran Bandung Program Studi Linguistik dan meraih gelar magister humaniora, pada tahun 1994.
Ia kembali mengabdi di kampusnya hingga tahun 2001. Atas permintaan Gubenur Kaltim (waktu itu Mayjen TNI Suwarna), ia pindah menjadi Kepala Biro Humas Pemprop Kaltim (2001-2004). Kemudian dimutasi menjadi Kepala Dinas Pendidikan (2004-2010), Kepala Perpustakaan (2010-2012), Kepala Badan Pendidikan (2012-2016), Kepala Dinas Pariwisata (2017-2018). Per 1 September 2018, purnatugas.
Sejak sekolah di PGAN, Syafruddin sudah gemar mengarang dan korespondensi. “Saya ingat betul, cerpen pertama saya yang menembus media massa nasional adalah Cinta Pertama, yang dimuat Majalah D&R,” kenang Syafruddin. Di sekolah, ia adalah pemimpin redaksi majalah dinding di sekolah bernama Al Manar selama 2 periode (1976-1977)
Setelah itu, karya-karya fiksi Syafruddin—baik cerpen maupun puisi—mengalir dan menghiasi berbagai edia massa nasional, antara lain Majalah Melati, Anita (kini Anita Cemerlang), Aneka (Aneka Yess), Album Cerpen Ringan, Senang, Detektif Romantika (D&R), HU Swadesi, Suara Karya, Berita Buana dan sebagainya.
Karya-karya fiksi Syafruddin juga menghiasi berbagai media massa lokal Kalimantan Timur. Syafruddin juga berkali-kali menjadi juara penulisan cerpen dan puisi di Kaltim, dan inilah yang kemudian mengantarkannya ke dunia jurnalistik sebagai wartawan—bidang yang juga diminatinya.
Pengalamannya di wartawan di mulai di sebuah surat kabar mingguan SAMPE (1978-2001), Pimred Surat kabar Kampus Universitas Mulawarman (1988-1990), koresponden Harian Angkatan Bersenjata (1982-1997) dan bahkan kemudian mendirikan tabloid sendiri Koran Kita (sayang tabloid ini hanya terbit sampai 9 edisi karena kekurangan modal), Tabloid Tanaman Hias (2007-2008).
Aktivitasya di kewartawanan dengan pergaulan yang intens dengan rekan-rekan wartawan Kaltim, membuat ia dipercaya menduduki jabatan Sekretaris (2 priode) dan Wakil Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang Kaltim (1994-2001)
Sejak ditugaskan sebagai Kepala Biro Humas, Syafruddin memang mulai jarang menulis karya fiksi dan karya-karya jurnalistiknya pun berkurang karena kesibukan kerja. Apalagi setelah ia dipercaya menduduki jabatan sebagai Kepada Dinas Pendidikan Nasional Kaltim. Ia hanya sesekali menulis di Membangun Bumi Etam—majalah terbitan Humas Pemprov kaltim yang turut didirikannya, saat menjabat sebagai Kepala Biro Humas Kaltim.
Sekalipun begitu, Syafruddin masih menyimpan sebagian kecil karya-kayanya yang dikliping pada sebuah buku yang kini warnanya sudah kekuning-kuningan. “Sayang saya tidak meng-kliping karya-karya saya dengan baik, hingga banyak yang hilang,” katanya. Karya-karya yang tersisa itulah yang dikumpulkan dan jadilah buku berjudul HARGA DIRI. “Ini sekadar kenang-kenangan perjalanan kreatif saya,” katanya lagi.
Saat ditugaskan sebagai Kepala Badan Perpustakaan, Syafruddin memiliki sela waktu untuk menulis lagi. Sejak itu, hingga sekarang, ia telah berhasil menerbitkan buku yaitu :
1. Harga Diri - Kumpulan Cerpen (Pustaka Spirit, 2005}
2. Aku Mencintaimu Shanyuan – Novel (Qiyas, 2012)
3. Belajar dari Universitas Kehidupan (Pustaka Spirit, cetakan ke 3, 2012)
4. Gores Gurau (Pustaka Spirit, 2014)
5. Ujar Mentor 1 (Kalika Utama Publishing, 2016)
6. Ujar Mentor 2 (Kalika Utama Publishing, 2016)
7. Nanang Tangguh & Galuh Intan-Novel (Kalika Utama Publishing, 2016)
8. Zulaiha-Novel (Kalika Utama Publishing, 2016)
9. Aku Bulan Kamu Senja – novel (Kalika Utama Publishing-2018)
10. Awan – novel (Kalika Utama Publishing, 2018)
11. Ratih Tanpa Smartphone (Kalika Utama Publishing, 2019)
12. Digdaya (Kalika Utama Publishing, 2019).
Selain itu, Syafruddin banyak menulis cerpen dan puisi dalam karya bersama sahabat-sahabatnya, seperti :
Secuil Bulan di Atas Mahakam (kumpulan puisi, Dewan Kesenian Kaltim, 1999).
Antologi 20 Penyair (Pustaka Spirit, 2009).
Kalimantan Timur dalam Cerpen Indonesia (Morris Layun Tampan, Ed. Pustaka Spirit, 2011)
Kalimantan Timur dalam Prosa Indonesia (Morris Layun Tampan-Ed. Pustaka Spirit, 2011).
Antologi Cerpenis Kalimantan Timur (Bersama Mira dan Riatri Lestari, Pustaka Spirit, 2010).
Syafruddin yang aktif di teater sejak 1976 dan dunia sastra tercantum pula namanya di buku Biografi Pengarang Kalimantan Timur, Kantor Bahasa Kaltim, Pusat Bahasa Departemen Pendidikan, 2005.
Dikenal sebagai aktivis gerakan literasi, Syafruddin juga adalah anggota/peserta Mufakat Budayawan Indonesia yang dipimpin Rhadar Panca Dahana bersama sekitar 300 anggota lainnya se-Indonesia.
Syafruddin menikah dengan salah satu sahabat korespondensinya, yaitu Hj Sri M Netty—guru SMUN 2 Samarinda dan dikaruniai 5 orang anak, yaitu : Ramadhan S. Pernyata, Saddam Husin, Yusuf Nur Ahad, Salma Nur Hanif dan Shofa Nur Fathinah.
Lain-Lain
Syafruddin Pernah menjadi guru honor di SMP dan SMEA Muhammadiyah Samarinda, 1980-1988.
Dosen luar biasa pada berbagai perguruan Tingg (IKIP, UNTAG, PPSI, LP3I, Polnes, Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Mahakam), untuk mata kuliah kebahasaan, Kewartawanan komunikasi, jurnalistik, kewirausahaan)
Ketua Persatuan Guru Kalimantan Timur, 2004-2010.
Nara Sumber daam berbagai seminar, Diklat, untuk topik : pendidikan, Bahasa dan sastra, Public Speaking, Teknik Menulis, kewirausahaan, kewartawanan, kepariwisataan, komunikasi.
Sejak 2009 menyalurkan hobinya di dunia wisata dan sekarang dikenal sebagai Taman Salma Shofa.
Berwirausaha sebagai pedagang tanaman hias, mobil bekas, karpet. Toko karpetnya bernama Gerai Salma Shofa.