Tujuh Etnis Tampilkan Kesenian di Taman Budaya Kalsel
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - UPTD Taman Budaya pada Sabtu (25/3/2017) malam menggelar pertunjukan seni bertajuk Gelar Seni Budaya Sebagai Perekat Kerukunan Merajut Kebersamaan Keberagaman Budaya di Gedung Kesenian Balairung Sari, Taman Budaya Kalimantan Selatan, Jalan Brigjen H Hasan Basri, Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Acara ini menampilkan kesenian-kesenian dari tujuh etnis yang ada di Kalimantan Selatan, yaitu Banjar, Dayak, Minahasa, Cina, Jawa, Sunda dan Bali.
Pertunjukan dimulai oleh penampilan anak-anak kecil dari sebuah TK di Banjarbaru, Kalimantan Selatan yang menampilkan pertunjukan musik angklung khas Sunda dari Jawa Barat.
Mereka memainkan lagu Ibu Kita Kartini dan Ampar-ampar Pisang.
Dengan berbaris rapi, anak-anak tersebut memegang angklung masing-masing dan mereka tak hanya memainkannya tetapi juga menyanyikan lagu-lagu tersebut, dipandu oleh guru mereka.
Selanjutnya adalah penampilan tari Amban Pangina dari Banjar, Kalimantan Selatan.
Dibawakan oleh Sanggar Seni Nuansa, tari ini bernuansa kocak, diselingi gerak drama dan tari.
Berikutnya ada lagi penampilan musik Kolintang khas Minahasa, Sulawesi Utara.
Para pemainnya menampilkan beberapa lagu Minahasa, di antaranya adalah Si Patokaan.
Berlanjut dengan pertunjukan tari Wadian Dadas Baro dan Bulat khas Dayak MaÔÇÖanyan dari Kalimantan Tengah.
Para pemainnya adalah orang-orang Dayak MaÔÇÖanyan, Kalimantan Tengah yang telah sejak lama berdiam di Banjarmasin.
Selanjutnya ada lagi penampilan tari, yaitu Cilinai dari Bali.
Berlanjut dengan penampilan Barongsai khas Cina dan diakhiri dengan tari Reog dari Ponorogo, Jawa Timur.
Kepala UPTD Taman Budaya Kalsel, H Fahrurazie mengatakan acara ini digelar untuk mempererat silaturahmi dan persaudaraan suku-suku bangsa yang ada di Kalimantan Selatan.
ÔÇ£Ini sudah merupakan tugas Taman Budaya Kalimantan Selatan menggelar dan memfasilitasi acara-acara seperti ini,ÔÇØ ujarnya.
Sumber : http://banjarmasin.tribunnews.com/2017/03/26/tujuh-etnis-tampilkan-kesenian-di-taman-budaya-kalsel